Saturday, February 11, 2012

Rihlah ke Pulau Pinus

:72: Assalamualaikum wr. wb.

Alhamdulillah akhirnya ada bahan untuk diceritain di blog yang ini nih.. Blog yang udah dibuat sekian lama tapi masih sepi entry. Nah, kali ini aku mau bercerita tentang perjalananku ke Pulau Pinus bersama kakak-kakak FSI (Forum Studi Islam), salah satu organisasi di kampus. Awalnya, sedikit ragu untuk ikut acara yang disebut "rihlah" ini, apalagi rumor bahwa yang ikut harus menjadi kader FSI. Aku belum siap, itulah yang sering sekali kupikirkan. Namun, jauh di lubuk hati kecil, aku menolak pikiran tidak siap itu. "Ingin berubah, tidak perlu menunggu siap atau tidak tetapi mau atau tidak". Aku pikir itu salah satu dorongan dari setan yang memunculkan keraguan di hati. Itulah alasanku ikut acara ini, ingin mengetahui dan lebih dekat dengan FSI mumpung format acaranya dalam bentuk jalan-jalan. :11:

Pagi ini pukul 07.30 kami diminta untuk berkumpul. Sekitar pukul 08.50 kami berangkat, setelah sebelumnya dibuka sambutan-sambutan dan doa bersama. Perjalanan dimulai. Kami menaiki 4 taksi menuju ke pulau Pinus, dilanjutkan dengan naik perahu "kelotok". Perjalanan darat ditempuh kurang lebih satu jam. Setengah jam perjalanan, jalanan yang kami lalui masih mulus. Akan tetapi, setelah itu jalanan mulai rusak, lubang ada dimana-mana. Alhasil, mobil berguncang kanan dan kiri membuat penumpangnya tidak bisa diam.:face37: Saya merasa sedikit pusing dan sesak. :face21::face16: Meskipun jalan yang saya lalui ketika pulang kampung tidak jauh berbeda, tapi kali ini berbeda karena di dalam taksi cukup sesak. Alhamdulillah rasa pusing itu sedikit teralihkan oleh pemandangan di kanan-kiri jalan. Sepanjang jalan aku bisa melihat gunung, beberapa di kakinya bermukim penduduk. Sesekali aku melihat langit dari celah-celah mobil, biru cerah, :85::26: sungguh cuaca yang pas untuk bepergian. Kawan-kawan lain saling bercerita dan bercanda di dalam taksi untuk mengusir kebosanan, ada pula yang masih sempat membaca buku, sementara aku lebih memilih untuk mengamati mereka. :17:

Sesekali aku memijat kepalaku yang pusing bercampur kantuk, "Lama sekali."gerutuku dalam hati. Selang kurang lebih satu jam akhirnya kami sampai di sebuah tempat semacam pelabuhan yang masih sepi. Hanya tinggal beberapa orang yang rata-rata pedagang. Kami pun naik kapal dari tempat itu. Pemandangan dari dalam kapal sangat indah. Sejauh mata memandang, air yang kehijau-hijauan dan pepohonan.:56::56::56: Hijau, sejuk. :17: Ini dia gambar yang sempat tertangkap kamera.



Kami naik kapal sekitar setengah jam, selama itulah kami manfaatkan waktu untuk mengambil potret sebanyak-banayaknya dan menikmati pemandangan yamg terhampar di depan mata. Setibanya di pulau Pinus, kami menggelar terpal untuk alas duduk. Pukul 10.30, acara dibuka dengan sambutan-sambutan. Kemudian, ikhwan dan akhwat dipersilahkan untuk mengisi waktu masing-masing, entah mengobrol atau hanya sekedar bersantai. Kami, para akhwat melakukan ta'aruf atau perkenalan. Satu per satu menyebutkan nama, program studi,hobi, atau menjawab pertanyaan-pertanyaan dari akhwat lain. Setelah itu, beberapa akhwat (anggota FSI)mulai menyiapkan makan siang. Peserta lain dipersilahkan untuk pergi melihat-lihat. Apa lagi yang kami lakukan kalau bukan mengabadikan setiap sudut yang kami datangi. :face75:

Puas berjalan-jalan, kami shalat Dzuhur berjamaah. Benar-benar terasa nikmatnya. Jujur, ini shalat pertamaku di alam terbuka. Terasa seperti seorang musafir, hehe. Shalat berjamaah sudah, saatnya makan siang! Semangat untuk yang satu ini. :face75: Sebelum makan siang, kami diminta untuk menuliskan kesan kami, dan bagaimana pperasaan kami atas kebesaran Allah SWT menciptakan pemandangan yang benar-benar indah ini. Subhanallah! Waktunya makan!! :face26:Makanannya enak, karena emang dimakan pas laper. hihi Guyonan dan lelucon pun sesekali dilayangkan ketika makan bersama. Saat itu, terasa sekali persudaraan satu sama lain. Satu hlal yang ku rasakan adalah, di dalam organisasi itu tidak ada senioritas, semua kakak-kakak FSI sangat ramah dan perhatian. Salah seorang kakak bahkan tidak makan sampai akhirnya semua sudah sibuk dengan piringnya masing-masing. Ia bahkan menjawab pertanyaanku yang mungkin hampir tidak terdengar oleh kakak-kakak yang lain karena sibuk. Benar-benar kakak yang baik hati, lembut, dan keibuan.. (kok jadi? hehe oke, fokus!)

Makan bersama selesai, kami beres-beres barang bawaan kami. Rintik-rintik air mulai berjatuhan. Kami segera pulang dan berteduh di dalam kapal. Bagaimanapun keadaannya, pemandangan yang terlihat tetap indah. Meskipun berat hati, mau tidak mau ku tinggalkan pulau ini (daripada aku yang ditinggal :face75:). Hujan mengiringi kepergian kami. :87::19: Setelah sampai di pelabuhan, rombongan kembali naik taksi. Awalnya sempat ragu apakah akan singgah di Sei (Sungai) Kembang atau tidak, ternyata pukul 15.45 kami singgah. Sei Kembang memang kami lalui ketika berangkat menuju pulau Pinus tetapi kami tidak mampir (karena memang tujuan utamanya adalah pulau Pinus). Sewaktu berangkat aku sempat melihat Sei Kembang, tetapi hanya bagian depan. Ternyata setelah dimasuki, adabagian yang terlewatkan. Aliran airnya yang deras membuat kakiku ingin merasakannya. Dingin! Udaranya sejuk.. Pasti sangat menyenangkan berarung jeram di situ. :face75: Ini dia, foto di Sei Kembang.

Pukul 16.00, kami diajak "mentas" (naik) untuk menunaikan shalat Ashar berjamaah. Senangnya jalan-jalan bersama FSI adalah, hati tentran dan tenang karena kewajiban pun tetap ditunaikan dengan baik. Selepas shalat, kami pun melanjutkan perjalanan pulang. Hmm.. Perjalanan yang menyenangkan.. Terima Kasih kakak-kakak!:h::h::h: Sampai nanti pulau Pinus! :116:

Semua foto diambil oleh saya sendiri, no editing (badan udah capek untuk ngedit :11:).. Numpang lewat.. :11:

Ayo pada ke sini..:face40:

No comments:

Post a Comment